11 Sastrawan Hebat Indonesia Ini Meraih Banyak Penghargaan Internasional

Menulis adalah kegiatan menuangkan pikiran, gagasan, dan perasaan seseorang yang diungkapkan melalalui bahasa tulis. Dengan menulis, sama saja kita telah komunikasi secara tidak langsung. Jadi, menulis bisa katakan sebagai bentuk ungkapan perasaan maupun alasan lain yang menyampaikannya kepada pembaca dalam bahasa tulis agar bisa dipahami oleh pembaca.

Berikut adalah penulis dan sastrawan asal indonesia yang mengharumkan sejarah sastrawan di kancah internasional.


  • Umar Kayam
Hasil gambar untuk umar kayam
Umar Kayam lahir di Ngawi pada 30 April 1932. Umay Kayam adalah seorang sosiolog, cerpenis, budayawan, dan juga seorang guru besar di Fakultas Sastra Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, pada 1988-1997. Pada tahun 1997 ia pensiun dari Fakultas Sastra UGM itu.
Penghargaan yang diperoleh Umar Kayam antara lain, dari :
  • Yayasan Horizon
  • Yayasan Buku Utama Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1995)
  • Memperoleh Hadiah Sastra Asean (1987)


  • Ayu Utami
Hasil gambar untuk ayu utami
Justina Ayu Utami atau biasa dipanggil Ayu Utami ini lahir di Bogor pada 21 November 1968. Ayu Utami adalah aktivis jurnalis dan sastrawan berkebangsaan Indonesia. Ia besar di Jakarta, dan menamatkan kuliahnya di Fakultas Sastra Universitas Indonesia. Ia juga pernah menjadi wartawan di Majalah Humor, Matra, Forum Keadilan, dan D&R.
Penghargaan yang diperoleh Ayu Utami antara lain, dari : 
  • Roman Terbaik Dewan Kesenian Jakarta (1998) 
  • Khatulistiwa Literaly Awards (Kategori Prosa, 2008)
  • Prince Claus Awards (Yayasan di kota Den Haag, Belanda, 2000) 

[Klik untuk membeli buku : Moeka Djakarta ] 

  • N.H Dini
Hasil gambar untuk nh dini
Nurhayati Sri Hardini Siti Nukatin atau biasa dipanggil N.H Dini ini lahir di Semarang pada 29 Februari 1936. N.H Dini sendiri mengaku mulai tertarik dengan menulis pada saat kelas 3 SD. Buku-buku pelajarannya dipenuhi dengan tulisan ungkapan pikiran dan perasaannya sendiri, ia berkata bahwa menulis itu semacam pelampiasan hati. Ia suka mulis itu karena memang suka cerita, suka membaca dan kadang ingin tahu kemampuannya sendiri. Anak beliau, Pierre Coffin, adalah sutradara dibalik film terkenal "Despicable Me".
 Penghargaan yang diperoleh N.H Dini antara lain, dari :
  • SEA Write Award dari Pemerintah Thailand 


  • Andrea Hirata
Hasil gambar untuk andrea hirata
Aqil Barraq Badrudin Seman Said Harun atau biasa dipanggil Andrea Hirata ini lahir di Gantung, Belitung Timur, Bangka Belitung pada 24 Oktober 1982. Andrea Hirata adalah Novelis, yang melahirkan karya terkenal yaitu "Laskar Pelangi"
 Penghargaan yang diperoleh Andrea Hirata antara lairn :
  • Pemenang Buch Award (Jerman, 2013)
  • Pemenang Festival Buku New York (General Fiction Category, 2013)
  • Honorary Doctor of Letters dari Universitas Warwick (Hon Dlit, 2015)


  • Seno Gumira Ajidarma
Hasil gambar untuk seno gumira ajidarma
Seno Gumira Ajidarma ini lahir di Boston, Amerika Serikat pada 19 Juni 1958. Ia adalah penulis dari generasi baru sastra Indonesia. Seno mulai terkenal karena tulisannya tentang situasi di Timor Timur tempo dulu. Seno bahkan pernah menolak Bakrie Awards karena "Penghargaan tersebut sebaiknya diberikan kepada orang lain yang dianggap layak, karena saya tidak dapat menerimanya" ucap Seno, entah alasan pasti apa yang membuat ia menolak penghargaan ini.
 Pnghargaan yang diperoleh Seno Gumira Ajidarma antara lain :
  • Bakrie Awards (Ditolak oleh Seno)
  • SEA Awards (1987)
  • Dinny O'Hearn Prize For Literaly (1997)


  • Eka Kurniawan
Hasil gambar untuk eka kurniawan
Eka Kurniawan ini lahir di Tasikmalaya pada 28 November 1975. Eka adalah seorang penulis jenius asal Indonesia. Ia menamatkan pendidikan tinggi di Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Eka bahkan disandingkan dengan penulis kelas dunia Gabriel Garcia Marquez dan Fyodor Dostoevsky, karena karyanya yang berjudul "Cantik Itu Luka" telah diterjemahkan dalam 25 bahasa.
 Penghargaan yang diperoleh Eka Kurniawan antara lain :
  •  Terpilih sebagai "Global Thinkers of  2015" atau pemikir paling berpengaruh, dari jurnal Foreign Policy.


  • Ahmad Tohari
Hasil gambar untuk ahmad tohari
Ahmad Tohari ini lahir di Tinggarjaya, Jatilawang, Banyumas pada 13 Juni 1948. Ia adalah sastrawan dan budayawan asli Indonesia. Karya monumentalnya yang berjudul "Ronggeng Dukuh Paruk, sudah diterbitkan dalam berbagai bahasa dan diangkat dalam film layar lebar yang berjudul Sang Penari. Beberapa karya fiksinya antara lain "Ronggeng Dukuh Paruk" telah terbit dalam edisi Jepang, Jerman, Belanda, dan Inggris.
 Penghargaan yang diperoleh Ahmad Tohari antara lain :
  • Cerpennya "Jasa-Jasa Buat Sanwirya" mendapat Hadiah Hiburan Sayembara Kincir Emas yang diselenggarakan Radio Nederlands Wereldomroep (1975)
  • Memenangi hadiah Yayasan Buku Utama pada novelnya "Kubah" (1980)
  • Ronggeng Dukuh Paruk, Lintang Kemukus Dini Hari, Lentara Bianglala telah meraih hadiah Yayasan Buku Utama (1986)
  • Novel "Di Kaki Bukit Cibalak" menjadi pemenang Hadiah Sayembara Mengarang Roman Dewan Kesenian Jakarta (1979)
  • SEA Write Awards (1995)


  • Mochtar Lubis
Hasil gambar untuk mochtar lubis
Mochtar Lubis ini lahir di Padang, Sumatera Barat pada 7 Maret 1922. Mochtar Lubis adalah Jurnalis dan pengarang ternama asal Indonesia.Ia turut mendirikan Kantor Berita ANTARA, kemudian mendirikan sekaligus memimpin harian Indonesia Raya. Mochtar juga pernah menjadi President Press Fondation of Asia, anggota Dewan Pemimpin International Association for Cultural Freedom (Organisasi CIA), dan anggota World Futures Studies Federation.
 Penghargaan yang diperoleh Mochtar Lubis antara lain :
  • President Press Fondation of Asia
  • Menjadi Anggota Dewan Pemimpin International Association for Cultural Freedom (Organisasi CIA)
  • Anggota World Futures Studies Federation


  • Ahmad Fuadi
Hasil gambar untuk ahmad fuadi
Ahmad Fuadi ini lahir di Bayur Maninjau, Sumatera Barat pada 30 Desember 1973. Ahmad Fuadi adalah novelis, pekerja sosial, dan mantan wartawan dari Indonesia. Ia merupakan penulis dari buku "Negeri 5 Menara"yang juga diangkat menjadi Film. Novelnya yang berjudul "Negeri 5 Menara" membuat penerbit ni negeri Jiran, Malaysia tertarik untuk menerbitkan novel itu dalam bahasa melayu.
Penghargaan yang diperoleh Ahmad Fuadi antara lain :
  • Meraih Anugerah Pembaca Indonesia (2010)
  • Masuk Nominasi Khaulistiwa Literaly Cultural Awards (2010)


  • Ali Audah
Hasil gambar untuk ali audah
Ali Audah ini lahir di Bondowoso pada 14 Juni 1924. Ali Audah adalah penerjemah sekaligus sastrawan Indonesia. Ia pernah menjadi dosen di Universitas Ibnu Khaldun Bogor dan dosen Institut Kesenian Jakarta. Di bidang penerbitan, ia pernah menjadi direktur Penerbit Tintamas, pengurus IKAPI Pusat, anggota Dewan Penasehat Horison, dan Ketua Himpunan Penerjemah Indonesia (1974-1984). Hebatnya sastrawan ini adalah, ia hanya lulusan kelas 1 Madrasah Ibtidaiyah, namun beliau mampu menguasai bahasa Arab, Inggris, Prancis, Jerman, dan Belanda. Baca tulisan karya Ali Audah di SINI.
Ali Audah pernah menghadiri beberapa konferensi internasional, diantaranya :
  • Konferensi Pengarang Asia-Afrika di Bagdad, Iraq (1976)
  • Konferensi Terjemahan yang diselenggarakan UNESCO di Paris, Prancis
  • Pertemuan Penerjemah Malaysia (1978) 
 Penghargaan yang diperoleh Ali Audah (yang saya tahu) antara lain :
  • Penghargaan Akademi Jakarta (Penghargaan yang setiap tahunnya diberikan kepada seniman, budayawan, atau ilmuwan atas sumbang kasih selama hidup dalam bidang yang ditekuni).


  • Pramoedya Ananta Toer
Hasil gambar untuk pramoedya ananta toer
Pramoedya Ananta Toer ini lahir di Blora, Jawa Tengah pada 6 Februari 1925. Beliau secara luas dikenal sebagai salah satu pengarang yang produktif dalam sejarah sastra Indonesia. Beliau juga telah menghasilkan 50 karya yang diterjemahkan dalam 41 bahasa asing. Pramodedya, pernah menjadi militer di Jawa dan sering dipindahkan ke Jakarta pada akhir perang kemerdekaan. Pada tahun 1950-an ia tinggal di Belanda sebagai bagian dari program pertukaran budaya, dan ketika kembali ke Indonesia ia menjadi anggota Lekra, salah satu oraganisasi sayap kiri di Indonesia.
Penghargaan yang diperoleh Pramoedya Ananta Toer (yang saya tau) antara lain :
  • Ramon Magsaysay Awards
  • Hadiah Budaya Asia Fukuoka XI
  • Norwegian Authors Union Awards
  • Penghargaan dari Universitas Michigan Amerika


Itulah 11 Sastrawan Hebat Indonesia yang meraih penghargaan Internasional. Jika ada yang kurang silahkan tambahkan di kolom komentar. 










No comments:

Post a Comment